Kemudian tibalah saat hari keberangkatan.
Hari jumat setelah ujian saya langsung berangkat dari kampus menuju ke FK
UNJANI di Cimahi bersama Kak Tiara. Perjalanan macet sehingga kami tiba disana
sudah sangat telat dan acara sudah berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Kemudian saya mengikuti acara pertama yang sudah hampir selesai waktu itu,
yaitu sesi perkenalan, kami duduk berkelompok kemudian berkenalan dengan teman-
teman dari institusi lainnya. Secara garis besar, acara yang saya ikuti di LKMM
ini berkisar antara materi yang berhubungan dengan koorganisasian karena orang-
orang yang terlibat disana adalah delegasi- delegasi dari organisasi di institusi
mereka. Acara- acara bersifat interaktif, sehingga kami para peserta dituntut
untuk aktif bertanya, selain itu juga bersifat diskusi. Setelah beberapa materi
disampaikan, kami membentuk kelompok kemudian diberikan suatu skenario, Kira-
kira seperti PBL di kampus, hanya waktu yang diberikan lebih singkat. Materi-
materi yang disampaikan di LKMM dibawakan oleh kakak- kakak yang sebagian besar
merupakan ‘jebolan’ LKMM juga. Untuk kepanitiaan, dari pihak FK UNJANI membentuk
kepanitiaan untuk menjalankan kegiatan ini, dan dari pihak LKMM generasi
sebelumnya pun ikut membuat panitia sendiri untuk menjaga kelangsungan kegiatan
ini. Aktivitas yang dilakukan di LKMM ini sangat padat, apabila ada
keterlambatan lima menit saja, urusannya bisa panjang, dan yang terpotong
adalah waktu tidur kami, sehingga selama mengikuti kegiatan LKMM ini, waktu
kami yang tersisa untuk tidur tidak sampai dua jam.
Selama mengikuti LKMM, banyak sekali
hal yang bisa saya petik dan saya dapatkan. Sebelum mengikuti LKMM, saya sudah
memikirkan masa depan saya ingin seperti apa, saya ingin lulus sebagai lulusan
terbaik, mendapat beasiswa untuk mengambil spesialis, bekerja di sebuah rumah
sakit, punya penghasilan tetap, dst. Saya menyadari bahwa saya bisa berpikiran
seperti itu karena semenjak SMP saya berada di lingkungan pertemanan
menengah-atas, sehingga saya tidak banyak tahu tentang keadaan orang- orang
yang hidupnya kurang beruntung seperti teman- teman saya. Hal ini secara tidak
sadar memengaruhi pola pikir saya, membuat saya egois, hanya memikirkan diri
sendiri dan tidak memikirkan orang lain. Segala angan-angan saya tentang masa
depan, yang dibangun selama kurang lebih 3 tahun, diruntuhkan dalam waktu 3
hari di LKMM ini. Disini, saya merasa mereka berkumpul dengan tujuan “Ayo sama-
sama kita kembangkan diri kita dengan ilmu yang kita dapatkan disini, untuk membenahi
Indonesia.” Saya yang tadinya tidak pernah memikirkan keadaan bangsa yang
sedang terpuruk ini langsung tersadar, ternyata banyak teman- teman lain di
kedokteran yang tidak melulu belajar biologi, tapi mengasah soft skill mereka
dan terus mengembangkan diri mereka menjadi SDM yang berguna kelak. Kita ini
mahasiswa kedokteran, garda terdepan perubahan bangsa, kita tidak bisa hanya
memikirkan kehidupan kita sendiri, kemakmuran kita sendiri, tanpa melihat apa
yang terjadi di sekitar kita. Saya menyadari bahwa ini memang risiko yang saya
ambil ketika saya memutuskan untuk masuk fakultas kedokteran. Menjadi dokter
adalah pekerjaan sosial, menjadi pemimpin, tapi bukan sekadar pemimpin, tapi
pemimpin yang berjiwa melayani.
LKMM ini sangat berkesan untuk saya karena
saya bertemu dengan pemimpin- pemimpin hebat dari institusi lainnya, yang
berjuang mengembangkan institusi mereka, sehingga saya bisa belajar banyak dari
mereka. Terlebih lagi, LKMM ini mengubah pola pikir dan tujuan hidup saya. Saya
berharap dengan kontribusi yang sudah kakak- kakak angkatan atas saya lakukan
untuk FK UKRIDA akan terus dilanjutkan sehingga FK UKRIDA bisa menjadi salah
satu Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia. Saya juga berharap teman- teman
yang lain, khususnya angkatan 2011 dan 2012, mau membuka mata bahwa kita ini
agen perubahan, ayo sama- sama kita langkahkan kaki, lakukan sesuatu untuk
institusi kita sehingga dokter lulusan FK UKRIDA menjadi dokter yang kompeten
dan berjiwa melayani. HIDUP MAHASISWA !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar